TUGAS
ILMU SOSIAL DASAR
1.
Apa perbedaan antara masyarakat pedesaan
dan perkotaan? Berikan contoh kasusnya!
= Masyarakat pedesaan
ialah masyarakat yang pada umum nya masih memegang nilai-nilai cultural
kebudayaan dan juga adat-adat yang leluhur mereka ajarkan . Masyarakat pedesaan
ini akan masih sulit berkembang seba tertutupnya oleh apa yang leluhur
mereka ajarkan , sehingga susah untuk dapat menerima hal baru.
tetapi secara tata krama sangat kental sekali yang namanya gotongroyong ataupun bahumembahu
. Sedangkan masyarakat perkotaan ialah masyarakat yang dihuni oleh
orang-orang yang bersifat heterogen kedudukan sosialnya . Masyarakat kota
ini pada dasarnya telah mengikuti dampak dari era globalisasi sehingga
dapat sering kali pada umumnya muncullah suatu individualisme yakni kurang nya
rasa sosialisasi antara orang lain.
Contoh kasus :
Urbanisasi
Fenomena urbanisasi sudah menjadi
fenomena tahunan, Jakarta sebagai pusat perekonomian Indonesia menjadi daya
tarik tersendiri bagi masyarakat yang tinggal didaerah untuk mencari pekerjaan,
walaupun penduduk desa datang tanpa memiliki kemampuan atau keterampilan lebih,
serta tidak ada jaminan bahwa akan mendapatkan pekerjaan tetap tidak
menyurutkan keinginan mereka untuk datang ke kota. Hal ini disebabkan karena
banyaknya alasan yang mengatakan bahwa penghasilan bekerja didaerah tidak
sebesar penghasilan mereka yang bekerja dikota. Melihat peningkatan arus
urbanisasi tersebut dari tahun ke tahun, maka tahun ini beberapa pemerintah
daerah mulai memperketat persyaratan administrasi kependudukan dengan
mengeluarkan Perda atau kebijakan pemerintah dengan tujuan mengurangi serta
menertibkan arus urbanisasi.
Solusi :
Sebaiknya pemerintah tegas dalam
peraturan yang telah dibuat agar terciptanya urbanisasi yang menguntungkan,
karena bukti empiris menunjukkan hubungan antara urbanisasi dan kemajuan itu
bisa terwujud jika urbanisasi berada pada tingkat yang terkontrol.
2. Mengapa di dalam suatu masyarakat dapat terjadi
pertentangan sosial? Dan sebutkan faktor-faktor penyebab terjadinya
pertentangan sosial!
= Di dalam suatu
masyarakat dapat terjadi pertentangan sosial disebabkan karena ego masing-masing individu yang tidak dikendalikan secara
tepat yang dapat menimbulkan konflik dengan individu lainnya.
faktor-faktor yang dapat menyebabkan
terjadinya konflik dalam masyarakat yaitu:
·
Perbedaan Antar Individu
·
Perbedaan Antarkebudayaan
·
Perbedaan Kepentingan
·
Perbedaan Etnis
·
Perbedaan Ras
·
Perbedaan Agama
3. Jelaskan hubungan antara ilmu pengetahuan dan teknologi
terhadap kemiskinan! Berikan contoh kasusnya!
= Kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi telah membuka banyak peluang sekaligus jalan
bagi seseorang untuk mencapai teknologi. Jika ia jeli dan cermat memainkan
peluang yang ada maka ia akan bebas dari jerat kemiskinan dan teknologi akan
menggiringnya ke gerbang kesuksessan. Sebaliknya jika orang itu salah langkah
menggunakan teknologi atau bahkan menutup diri terhadap perkembangan teknologi,
maka mungkin saja ia akan jatuh ke titik kemiskinan.
Contoh kasus :
Faktor Kemiskinan
Di Negara Indonesia Ini, Banyak
anak-anak yang terlantar karena orang tuanya yang tidak mampu membiayai anaknya
sekolah, sehingga lama-kelamaan akan menghasilkan generasi yang tidak
mengerti ilmu pengetahuan dan tekhnologi. Dan inilah titik awal dari
faktor-faktor kemiskinan karena pendidikan yang tidak tinggi.
Solusi :
Sebaiknya pemerintah setempat
memikirkan hal-halnya yang seperti ini, pemerintah sebaiknya menyediakan
fasilitas pendidikan gratis bagi para anak-anak jalanan yang putus sekolah
sehingga mereka mendapatkan pendidikan maksimal guna menghadapi masa depan yang
cemerlang. Dan pada hakikatnya kalau pemerintah menyediakan fasilitas
pendidikan berarti pemerintah juga secara tidak langsung memberantas kemiskinan
yang ada di Negara Indonesia ini.
4.
Sebutkan dan
jelaskan tiga tipe kaitan agama dan masyarakat!
=
Kaitan agama dengan masyarakat dapat mencerminkan tiga tipe, meskipun tidak
menggambarkan sebenarnya secra utuh (Elizabeth K. Nottingham, 1954) :
a. Masyarakat yang terbelakang dan nilai-nilai sakral.
Masyarakat tipe ini kecil, terisolasi, dan terbelakang. Anggota masyrakat menganut agama yang sama. Oleh karenanya keanggotaan mereka dalam masyarakat dan dalam kelompok keagamaan adalah sama. Agama menyusup ke dalam kelompok aktivitas yang lain.
b.
Masyarakat praindustri yang sedang berkembang.
Keadaan masyarakatnya tidak terisolasi, ada perkembangan teknologi yang lebih tinggi darpada tipe pertama. Agama memberikan arti dan ikatan kepada system nilai dalam tiap mayarakat ini, tetapi pada saat yang sama lingkungan yang sacral dan yang sekular itu sedikit-banyaknya masih dapat dibedakan.
c.
Masyarakat- masyarakat industri sekular
Masyarakat industri bercirikan dinamika dan teknologi semakin berpengaruh
terhadap semua aspek kehidupan, sebagian besar penyesuaian- penyesuaian
terhadap alam fisik, tetapi yang penting adalah penyesuaian- penyesuaian dalam
hubungan kemanusiaan sendiri. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
mempunyai konsekuensi penting bagi agama, Salah satu akibatnya adalah anggota
masyarakat semakin terbiasa menggunakan metode empiris berdasarkan penalaran
dan efisiensi dalam menanggapi masalah kemanusiaan, sehingga lingkungan yang
bersifat sekular semakin meluas. Watak masyarakat sekular menurut Roland
Robertson (1984), tidak terlalu memberikan tanggapan langsung terhadap agama.
Misalnya pemikiran agama, praktek agama, dan kebiasaan- kebiasaan agama
peranannya sedikit.
5. Berikan contoh kasus konflik agama yang sering
terjadi di masyarakat!
=
Contoh
kasus :
Konflik Situbondo (Islam VS Kristen)
Konflik
antar agama juga pernah terjadi di Situbondo, Jawa Timur. Peristiwa tersebut
terjadi pada 10 oktober 1996. Konflik ini dipicu karena adanya ketidakpuasaan
atas hukuman yang diterima oleh seorang penghina agama islam. Kemudian si
penista agama ini disembunyikan didalam gereja seperti juga akibat konflik
palestina dan israel. Hal itulah yang kemudian memicu timbulnya kerusuhan.
Dimana ada pihak pihak yang memaksa masuk ke gereja gereja, sekolah khatolik,
dan juga toko milik orang tionghoa di situbondo. Kondisi demikian tentu membuat
timbulnya pengerusakan. Kondisi ini kembali berangsur membaik setelah adanya
perdamaian antara kedua belah pihak.
Solusi :
Toleransi
dan sikap salimg menghormati harus dijunjung tinggi sebagai upaya pengendalian
timbulnya konflik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar