Minggu, 30 Desember 2018

Agama dan Masyarakat


Fungsi Agama

A.    Fungsi Agama Dalam Masyarakat
Fungsi agama di bidang sosial adalah fungsi penentu, di mana agama menciptakan suatu ikatan bersama, baik diantara anggota-anggota beberapa masyarakat maupun dalam kewajiban-kewajiban sosial yang membantu mempersatukan mereka.

B.     Dimensi Komitmen Agama
Masalah fungsionalisme agama dapat dianalisis lebih mudah pada komitmen agama. Dimensi komitmen agama, menurut Roland Robertson (1984), diklasifikasikan berupa keyakinan, praktek, pengalaman, pengetahuan, dan konsekuensi.
1)      Dimensi keyakinan mengandung perkiraan atau harapan bahwa orang yang religius akan menganut pandangan teologis tertentu, bahwa ia akan mengikuti kebenaran ajaran-ajaran agama.
2)      Praktek agama mencakup perbuatan-perbuatan memuja dan berbakti, yaitu perbuatan untuk melaksanakan komitmen agama secara nyata.
3)      Dimensi pengalaman memperhitungkan fakta, bahwa semua agama mempunyai perkiraan tertentu.
4)      Dimensi pengetahuan dikaitkan dengan perkiraan, bahwa orang-orang yang bersikap religius akan memiliki informasi tentang ajaran-ajaran pokok keyakinan dan upacara keagamaan, kitab suci, dan tradisi-tradisi keagamaan mereka.
5)      Dimensi konsekuensi dari komitmen religius berbeda dengan tingkah laku perseorangan dan pembentukan citra pribadinya.

Pelembagaan Agama

A.    Tipe Kaitan Agama dengan Masyarakat
Kaitan agama dengan masyarakat dapat mencerminkan tiga tipe, meskipun tidak menggambarkan sebenarnya secara utuh (Elizabeth K. Nottingham, 1954).
1)      Masyarakat yang terbelakang dan nilai-nilai sakral.
2)      Masyarakat-masyarakat praindustri yang sedang berkembang.
3)      Masyarakat-masyarakat industri secular.

B.     Pelembagaan Agama
Pelembagaan agama adalah suatu tempat atau lembaga untuk membimbing, membina dan mengayomi suatu kaum yang menganut agama. Agama begitu univeersal, permanan (langgeng), dan mengatur dalam kehidupan, sehingga bila tidak memahami agama, akan sukar memahami masyarakat. Hal yang perlu dijawab dalam memahami lembaga agama adalah, apa dan mengapa agama ada, unsur-unsur dan bentuknya serta fungsi dan struktur agama.

Agama, Konflik dan Masyarakat

A.    Contoh dan Kaitannya Tentang Konflik yang Ada dalam Agama dan Masyarakat
Banyak konflik yang terjadi di masyarakat Indonesia disebabkan oleh pertikaian karena agama. Contohnya tekanan terhadap kaum minoritas (kelompok agama tertentu yang dianggap sesat, seperti Ahmadiyah) memicu tindakan kekerasan yang bahkan dianggap melanggar Hak Asasi Manusia. Selain itu, tindakan kekerasan juga terjadi kepada perempuan, dengan menempatkan tubuh perempuan sebagai objek yang dianggap dapat merusak moral masyarakat. Kemudian juga terjadi kasus-kasus perusakan tempat ibadah atau demonstrasi menentang didirikannya sebuah rumah ibadah di beberapa tempat di Indonesia, yang mana tempat itu lebih didominasi oleh kelompok agama tertentu sehingga kelompok agama minoritas tidak mendapatkan hak.


Contoh permasalahan atau kasus beserta solusinya :

Konflik Situbondo (Islam VS Kristen)


Konflik antar agama juga pernah terjadi di Situbondo, Jawa Timur. Peristiwa tersebut terjadi pada 10 oktober 1996. Konflik ini dipicu karena adanya ketidakpuasaan atas hukuman yang diterima oleh seorang penghina agama islam. Kemudian si penista agama ini disembunyikan didalam gereja seperti juga akibat konflik palestina dan israel. Hal itulah yang kemudian memicu timbulnya kerusuhan. Dimana ada pihak pihak yang memaksa masuk ke gereja gereja, sekolah khatolik, dan juga toko milik orang tionghoa di situbondo. Kondisi demikian tentu membuat timbulnya pengerusakan. Kondisi ini kembali berangsur membaik setelah adanya perdamaian antara kedua belah pihak.

Solusi :
Toleransi dan sikap salimg menghormati harus dijunjung tinggi sebagai upaya pengendalian timbulnya konflik.
                                   


                                                            
Sumber :        

Ahmadi, H. Abu.2009.Ilmu Sosial Dasar.Jakarta:PT RINEKA CIPTA.
Darmansyah.1986.Ilmu Sosial Dasar.Surabaya:Usaha Nasional.
Harwantiyoko dan Neltje F. Katuuk.1997.MKDU Ilmu Sosial Dasar.Jakarta:Gunadarma.
Soedarno, P, dkk.1992.Ilmu Sosial Dasar.Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama.

https://hukamnas.com/contoh-konflik-antar-agama