Senin, 12 November 2018

Pemuda dan Sosialisasi

      Internalisasi Belajar dan Spesialisasi
      
A.     Pengertian Pemuda
Pemuda adalah suatu generasi yang dipundaknya terbebani bermacam-macam harapan, terutama dari generasi lainnya. Hal ini dapat dimengerti karena pemuda diharapkan sebagai generasi penerus, generasi yang akan melanjutkan perjuangan generasi sebelumnya, generasi yang harus mengisi dan melangsungkan estafet pembangunan secara terus-menerus.

B.      Pengertian Sosialisasi
Sosialisasi adalah sebuah proses seumur hidup bagaimana seorang individu mempelajari kebiasaan-kebiasaan yang meliputi cara-cara hidup, nilai-nilai, dan norma-norma sosial yang terdapat dalam masyarakat agar dapat diterima oleh masyarakatnya.

C.         Internalisasi Belajar dan Sosialisasi
Internalisasi adalah perubahan dalam masyarakat. Sedangkan Sosialisasi adalah suatu peroses yang mempelajari tentang norma - norma masyarakat yang akan membentuk keperibadiannnya dilingkungan masyarakat. Jadi jika tidak adanya Internalisasi dan Sosialisasi didalam lingkungan masyarakat. Maka tidak akan ada perubahan dilingkungan itu.

D.         Proses Sosialisasi
Proses sosialisasi generasi muda adalah suatu proses yang sangat menentukan kemampuan diri pemuda untuk meselaraskan diri di tengah-tangah kehidupan masyarakatnya. Oleh karena itu pada tahapan pengembangan dan pembinaannya, melalui proses kematangan dirinya dan belajar pada berbagai media sosialisasi yang ada di masyarakat, seorang pemuda harus mempu menseleksi berbagai kemungkinan yang ada sehingga mampu mengendalikan diri dalam hidupnya di tengah-tengah masyarakat, dan tetap mempunyai motivasi sosial yang tinggi.

      Pemuda dan Identitas

A.         Pola Dasar Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda
Pola Dasar Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda ditetapkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dalam keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor: 0323/U/1978 tanggal 28 Oktober 1978. Maksud dari Pola Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda adalah agar semua pihak yang turut serta dan berkepentingan dalam penanganannya benar-benar menggunakan sebagai pedoman sehingga pelaksanaannya dapat terarah, menyeluruh dan terpadu serta dapat mencapai sasaran dan tujuan yang dimaksud.
Pola Dasar Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda disusun berlandaskan :
1.      Landasan idiil                   : Pancasila
2.      Landasan konstitusional   : Undang-undang Dasar 1945
3.      Landasan strategis            : Garis-garis Besar Haluan Negara
4.      Landasan historis              : Sumpah Pemuda Tahun 1928 dan Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945
5.      Landasan normatif            : Etika, tata nilai dan tradisi luhur yang hidup dalam masyarakat.
Motivasi dasar Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda bertumpu pada strategi pencapaian tujuan nasional, seperti telah terkandung di dalam Pembukaan UUD 1945 alinea IV.
B.    Pengertian Pokok Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda
Dalam hal ini Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda menyangkut dua pengertian pokok, yaitu:
a.       Generasi muda sebagai subyek pembinaan dan pengembangan adalah mereka yang telah memiliki bekal-bekal dan kemampuan serta landasan untuk dapat mandiri dalam keterlibatannya secara fungsional bersama potensi lainnya, guna menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi bangsa dalam rangka kehidupan berbangsa dan bernegara serta pembangunan nasional.
b.      Generasi muda sebagai obyek pembinaan dan pengembangan ialah mereka yang masih memerlukan pembinaan dan pengembangan ke arah pertumbuhan potensi dan kemampuan-kemampuannya ke tingkat yang optimal dan belum dapat bersikap mandiri yang melibatkan secara fungsional.

C.         Masalah Generasi Muda
Berbagai permasalahan generasi muda yang muncul pada saat ini antara lain :
a.       Dirasa menurunnya jiwa idealisme, petriotisme dan nasionalisme di kalangan masyarakat termasuk generasi muda.
b.      Kekurangpastian yang dialami oleh generasi muda terhadap masa depannya.
c.       Belum seimbangnya antara jumlah generasi muda dengan fasilitas pendidikan yang tersedia.
d.      Kurangnya lapangan kerja / kesempatan kerja serta tingginya tingkat pengangguran / setengah pengangguran di kalangan generasi muda.
e.       Kurangnya gizi yang dapat menyebabkan hambatan bagi perkembangan kecerdasan dan pertumbuhan badan di kalangan generasi muda.
f.       Masih banyaknya perkawinan di bawah umur, terutama di kalangan masyarakat daerah pedesaan.
g.      Pergaulan bebas yang membahayakan sendi-sendi perkawinan dan kehidupan keluarga.
h.      Meningkatnya kenakalan remaja termasuk penyalahgunaan narkotika.
i.        Belum adanya peraturan perundangan yang menyangkut generasi muda.
Dalam rangka untuk memecahkan permasalahan generasi muda tersebut di atas memerlukan usaha-usaha terpadu, terarah dan berencana dari seluruh potensi nasional dengan melibatkan generasi muda sebagai subyek pembangunan. Organisasi-organisasi pemuda yang telah berjalan baik adalah merupakan potensi yang siap untuk dilibatkan dalam kegiatan pembangunan nasional.

D.             Potensi Generasi Muda
Potensi-potensi yang terdapat pada generasi muda perlu dikembangkan adalah :
a.       Idealisme dan Daya Kritis
b.      Dinamika dan Kreatifitas
c.       Keberanian Mengambil Resiko
d.      Optimis dan Kegairahan Semangat
e.       Sikap Kemandirian dan Disiplin Murni
f.       Terdidik
g.      Keanekaragaman dalam Persatuan dan Kesatuan
h.      Patriotisme dan Nasionalisme
i.        Sikap Kesatria
j.        Kemampuan Penguasaan Ilmu dan Teknologi

E.    Tujuan Pokok Sosialisasi
Tujuan pokok sosialisasi adalah :
1.      Individu harus diberi ilmu pengetahuan (keterampilan) yang dibutuhkan bagi kehidupan kelak di masyarakat.
2.      Individu harus mampu berkomunikasi secara efektif dan mengembangkan kemampuannya.
3.      Pengendalian fungsi-fungsi organik yang dipela jari melalui latihan-latihan mawas diri yang tepat.
4.      Bertingkah laku selaras dengan norma atau tata nilai dan kepercayaan pokok yang ada pada lembaga atau kelompok khususnya dan masyarakat umumnya.

      Perguruan dan Pendidikan

A.    Mengembangkan Potensi Generasi Muda
Pembinaan dan pengembangan potensi angkatan muda pada tingkat perguruan tinggi , lebih banyak diarahkan dalam program-program studi dalam berbagai ragam pendidikan formal. Mereka dibina digembleng di laboratorium-laboratorium dan pada kesempatan-kesempatan praktek lapangan.
Kaum muda memang betul-betul merupakan suatu sumber bagi pengembangan masyarakat dan bangsa. Oleh karena itu, pembinaan dan perhatian khusus harus diberikan bagi kebutuhan dan pengembangan potensi mereka.

B.     Pengertian Pendidikan dan Perguruan Tinggi
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Perguruan tinggi adalah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan tinggi. Peserta didik perguruan tinggi disebut mahasiswa, sedangkan tenaga pendidik perguruan tinggi disebut dosen.

C.     Alasan Untuk Berkesempatan Mengenyam Pendidikan Tinggi
Pertama, sebagai kelompok masyarakat yang memperoleh pendidikan terbaik, mereka memiliki pengetahuan yang luas tentang masyarakatnya, karena adanya kesempatan untuk terlibat di dalam pemikiran, pembicaraan serta penelitian tentang berbagai masalah yang ada dalam masyarakat.
Kedua, sebagai kelompok masyarakat yang paling lama dibangku sekolah, maka mahasiswa mendapatkan proses sosialisasi terpanjang secara berencana, dibandingkan dengan generasi muda/ pemuda lainnya.
Ketiga, mahasiswa yang berasal dari berbagai etnis dan suku bangsa dapat menyatu dalam bentuk terjadinya akulturasi sosial dan budaya.
Keempat, mahasiswa sebagai kelompok yang akan memasuki lapisan atas dari susunan kekuasaan, struktur perekonomian dan prestise di dalam masyarakat dengan sendirinya merupakan elite di kalangan generasi muda /pemuda, umumnya mempunyai latar belakang sosial, ekonomi, dan pendidikan lebih baik dari keseluruhan generasi muda lainnya.

Contoh permasalahan atau kasus beserta solusinya :

Kenakalan Remaja



Remaja dikenal sebagai generasi penerus bangsa yang diharapkan dapat berkontribusi secara positif dalam memajukan negara, karena maju tidaknya suatu negara juga dapat dilihat dari tingkah laku generasi mudanya. Tetapi semakin banyaknya perubahan sosial yang terjadi semakin meningkat pula masalah sosial kenakalan remaja di masyarakat. Masalah kenakalan remaja merupakan salah satu masalah yang paling menonjol dari contoh kasus realita sosial dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dapat disebabkan karena rendahnya kualitas pendidikan, faktor pengaruh lingkungan, dan kurangnya pengawasan orang tua. Masalah yang sering di lakukan oleh kaum remaja adalah tawuran, merokok, penggunaan obat-obat terlarang, dan kelakuan lainnya yang sering meresahkan masyarakat.
Cara mengtasi permasalahan ini ialah dengan meningkatkan kualitas pendidikan dan adanya pengawasan orang tua.

Sumber :

Harwantiyoko dan Neltje F. Katuuk.1997.MKDU Ilmu Sosial Dasar.Jakarta:Gunadarma.
Darmansyah.1986.Ilmu Sosial Dasar.Surabaya:Usaha Nasional.
Ahmadi, H. Abu.2009.Ilmu Sosial Dasar.Jakarta:PT RINEKA CIPTA.
Soedarno, P, dkk.1992.Ilmu Sosial Dasar.Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar